Monday, June 24, 2013

Koleksi Pencinta puisi-Awang Haizam


termenung ku sendirian,terkenang kisah silam,

hidup penuh berliku,kita lalui bersama,
bermacam dugaan melanda,
kita tempuhi bersama.
sehabat sejati,
ingatlah detik2 itu.......
terpahat dalam memori.
buat kita selamanya.
sehabat selamanya.............
wan,jas,ujang,man,din,amin,aruah roy,sadik,
selama-lamanya.
sehabat selamanya......
dato keramat menjadi saksi;
semuanya...
sahabat selamanya

dipagi yg sunyi ini...
termenung ku sendirian...
memikirkan sesuatu.....
adakah masih ada ..........
hari esok untuk ku...........
meneruskan perjuangan....
yang tiada penghujungnya...........
setiap saat memberi makna.............
untuk ku terus hidup....
apakah erti satu kehidupan.......
tanpa diri mu disisi....
hidup ku jadi kosong...
tiada hala tuju...
perlukah aku mencari....
satu titik permulaan...
atau ku teruskan saja....
kehidupan ku skg ini....
bagai mana aku....
arus memulakan kehidupan ....
yang baru....
aku tidak termampu....
berbuat demikian.....
hati ku kosong tanpa diri mu....
ya ALLAH....
cinta ku hanya pada mu....
rindu ku hanya pada mu....
hidup ku hanya untuk mu...
dan mati ku jua hanya....
untuk mu ya ALLAH....

(satu pengorbanan)

kau pergi, pergilah.......
biarkan aku sendiri,
jangan kau berpaling lagi,
tak kan ku halang,
pemergian mu.

bila ku kenanag kisah silam,
terasa pedih didalam hati,
ingin hendak ku melupakan,
namun kekal didalam ingatan.

ku harap engkau bahagia,
disamping insan yg kau cinta,
biarkan aku hidup begini,
tiada berteman didalam diri..

ku berdoa kepada ilahi,
semoga hidup ini diberkati...
perpisahaan yang kita hadapi..
itu tanda satu pengorbanan

★★★★★★★★★★★★★★★★★★★★★★★★★★★★★★★★★★★★★★★★★★★★★★★★★★★★★

tika senja merah telah berlalu pergi
meraba aku dalam kegelapan.
terkenang sejarah lembaran malam
mengingatkan kenangan silam ku

layakkah aku memiliki hati mu
sedangkan diri mu taat dan patuh
pada larangan dan suruhan orang tua mu
membuatkan aku tergapai alfa..

dalam mencari erti hidup ini (chorus)
harapan bahagia ku harapkan
bersama mu akhirnya
memaksa diri ku
lantaran aku hidup kekurangan

kata kata indah mu
yang terpendam seketika
kau luahkan untuk ku
terus ku terima jua
zahir pada diri mu
bukan ukuran untuk ku
aku memujuk diri
untuk kasih kita berdua.....

No comments:

Post a Comment