Thursday, June 20, 2013

Koleksi Pencinta puisi-Ddi Anto


Pertemuan dan perpisahan
Menjadi lumrah hidup ini
Kita hanya merancangkannya
Tuhan menentukan segala

Ada yang berbahagia
Ada juga yang merana
Itulah permainan duniawi
Terimalah segalanya
Hormat-menghormati
Menjadi tauladan hidup ini

Kalau inginkan kebahagiaan
Wahai insan yang sedang
Berkasih dengarlah pesanan ini
Jagalah dirimu oh kawan
Semuga ada yang
Masih ingin menyayangi
Dirimu...
Kehidupan tiada akhirnya
Tiada juga ada yang kekal
Bagaikan mentari menyinari
Petang pulanglah oh ia... pada 5hb Jun pukul 3.59 ptg






Semakin jauh ku renungi diri
Semakin dekat kekasih di hati
Dia mentari akulah sinarnya
Dia lautan akulah airnya

Kalaulah ada selain darimu
Biarku hancur dan menjadi debu

Bila hadir cinta yang satu
Tidak ku peduli seteru
Menghukum aku dengan dusta
Neraca dunia hakimnya

Kerana cinta
Biar aku dianggap gila
Terbang dengan sayap illusi
Bertutur dalam bahasa hati

Bila hadir cinta yang satu
Jangan ditanya siapa dia
tanya dia siapa kita
Dan pulang kemana akhirnya....
pada 31hb Mei pukul 3.57 ptg

Semalam kau masih di sini
Ketawa dan tersenyum
Bergurau senda dgn manjanya
Kini semuanya hilang
Kau pergi tinggalkan daku
Tanpa kasihmu aku rebah
Dibuai tangis dan kerinduan
Engkau pergi ke pangkuannya
Tak kembali
Apakah aku akan mudah
Melalui semua ini
Oh Tuhan berkatilah hambamu
Melalui perjalanan ini
Yang kau rancangkan
Oh sayang bersemadilah
Kau di sana
Tak siapa bisa
Menggantikan namamu


Rindu yang terpendam
Membuat hati semakin lara
Mencoba untuk melepaskannya
Tak bisa dilepaskan
Sampai bila harus begini
Menangis tanpa air mata
Tersenyum dalam duka
Demi suatu hakikat
Yang tak bisa diubah
..................pada 6hb Mei pukul 2.48 ptg

Kala malam menjelang
Saat itu dia datang
Diiringi pekikan malang
Menghantui malam yang usang

Berdiri di balik rimbunan
Bersembunyi dari sinaran bulan
Agar mangsanya tak perasan
Penyamaran menjadi insan

Mata merah menyala
Terpendam perasaan membara
Akibat dosa dunia
Yang dilakukannya

Dengan rambut menggerbang
Panjang hingga ke pinggang
Ia terbang melayang
Dengan pekikan yang panjang

Inilah dia penghuni dunia
Yang tersesat ke jalan dosa
Tiada derita tiada bahagia
Hanya dendam yang membara

Puntianak panggilannya
Jelmaan dari seorang wanita
Menurut cerita dan cerekanya
Aku hanya bisa menyampaikannya..

Hihihihhi.......
Tangis bergema
Memecahkan suasana
Sekujur tubuh terbaring di sana
Di baluti kain putih bersama
Tanpa bicara tanpa airmata
Ku merenung tanpa rasa
Hakikatnya ku merasa
Sesuatu yang sukar dibicara

Bertahun berlalu
Memori itu masih di benakku
Sekujur tubuh yang kaku
Menjelma dalam bayanganku
Tanpa suara ku menitiskan airmata
Kerna ku sedar apa yang berlaku
Aku kehilanganmu

Hanya Tuhan mampu mengerti
Rasa yang ku simpan di hati
Sepanjang hidup ini
Hingga akhir nanti..

^__^

No comments:

Post a Comment